PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI
BERDASARKAN ASPEK PERILAKU
Pesatnya perkembangan dan penggunaan teknologi
informasi telah mengundang banyak peneliti untuk melakukan penelitian dibidang
ini, karena penelitian dibidang TI setidaknya menyediakan 3 bahasan utama yang
dapat dijadikan topik penelitian yaitu (a) perangkat keras (hardware), (b)
perangkat lunak (software) dan (3) pengguna TI (user). Penelitian yang menitik
beratkan pada bagian pengguna (user)
teknologi informasi banyak didasarkan pada aspek-aspek keprilakuan. Pembahasan aspek keprilakuan secara teoritis
didasari oleh teori-teori psikologis dan sosiologis, yang banyak menjelaskan
tentang persepsi (perceived), sikap (attituted), kepercayaan (belief). Model TAM yang diuraikan dalam makalah ini
memberikan gambaran pada aspek keprilakuan pengguna PC yang juga didasarkan
pada teori psikologis, dimana banyak pengguna PC dapat dengan mudah menerima TI
jika memiliki karakteristik sesuai dengan apa yang diinginkannya. Secara
teoritis, pengadopsian teori-teori keprilakuan dalam studi-studi TI memberikan
akselerasi kajian dibidang TI sehingga inovasi-inovasi pengembangan TI dan
sistim informasi mengarah pada kebutuhan pengguna (user) dengan kemudahan
penggunaannya. Dengan demikian secara teoritis dapat diuraikan bahwa implikasi
penerapan TI adalah pada aspek keprilakuan yang berkaitan dengan pengembangan
TI. Implikasi ini didasari pada argumentasi bahwa interaksi antara ketiga unsur
dalam pengembangan TI tidak dapat dihindari, yaitu interaksi antara perangkat
keras, perangkat lunak dan pengguna, artinya aspek prilaku itu memang penting
untuk diperhatikan.
Menurut Bodnar dan Hopwood (1995) ada tiga hal yang
berkaitan dengan penerapan TI berbasis komputer yaitu ; (a) Perangkat keras
(hardware); (b) Perangkat lunak (software), dan; (c) Pengguna (brainware).
Ketiganya elemen tersebut saling berinteraksi dan dihubungkan dengan suatu
perangkat masukan keluaran (input-output media), yang sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Menurut Syam (1999), pertimbangan perilaku ini perlu
mendapat perhatian khusus dalam konteks penerapan TI. Pendapat ini sejalan
dengan Sung (1987) dalam Trisna (1998) yang menyatakan bahwa faktor-faktor
teknis, prilaku, situasi dan personil pengguna TI perlu dipertimbangkan sebelum
TI diimplementasikan.
Iqbaria (1994), Nelson (1996), Luthans (1995) juga
menyebutkan bahwa secara individu maupun kolektif penerimaan penggunaan dapat
dijelaskan dari variasi penggunaan suatu sistem, karena diyakini penggunaan
suatu sistem yang berbasis TI dapat mengembangkan kinerja individu atau kinerja
organisasi.
Davis.F.D (1989); Adam.et.al (1992) mendefinisikan
kemanfaatan (usefulness) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa
penggunaan suatu subyek tertentu akan dapat meningkatkan prestasi kerja orang
tersebut. Berdasarkan definisi tersebut dapat diartikan bahwa kemanfaatan dari
penggunaan komputer dapat meningkatkan kinerja, prestasi kerja orang yang
menggunakannya.
Daftar Pustaka
Bodnar H George and Hopwood S.1995. William. Accounting Information System, edisi bahasa Indonesia, oleh Amir Abadi Jusuf dan Rudi M Tambunan, buku satu edisi keenam, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Syam Fazli BZ.1999. “ Dampak Kompleksitas Teknologi informasi bagi strategi dan kelangsungan usaha”, Jurnal Akuntansi dan Auditing (JAAI) Vol.3 no.1, FE. UII Yogyakarta
Igbaria M,.1994. “An Examination of the factors contributing to Micro Computer techenology acceptance ”. Journal of Information system,Elsiever Science, USA
Davis FD.1989.“ Perceived Usefullness, Perceived ease of use of Information Technology ”. Management Information System Quarterly, USA